Salam Pramuka !!!

Jumat, 07 November 2014

Prestasi Sekolah

Prestasi SMP Pondok Modern Selamat Kendal

PRAMUKA
  • Pangkalan Terfavorite
  • Juara 1 PBB Putra
  • Juara 1 Olimpiade Matematika Putra
  • Juara 1 Ketangkasan Putra
  • Juara 1 KIM Putri
  • Juara 2 Sandi Putra
  • Juara 2 Pionering Ptra
  • Juara 3 Tari Tradisional Putra
  • Juara 3 PBB Putri
  • Juara 3 Tari Tradisional Putri
  • Juara 3 Pionering Putri

 PALANG MERAH REMAJA
  • Juara 1 PP
  • Juara 2 Kepemimpinan
  • Juara 2 PK
  • Juara 3 Poster PMR
PORSEKA FC
          • Juara 1Piala Bupati
  • Juara 3 Liga Pendidikan Indonesia
  • Juara 3 Kadinpora Cup KU - 2000
 BASKET
  • Juara 2 Basket SMANIK
  • Juara 2 Basket Bahurekso








PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE (SILAT)
  • Juara III Rector Cup Kelas H Putra
  • Juara III Rector Cup Kelas G Putra
  • Juara I Patebon Cup Kelas B Putri
  • Juara I Patebon Cup Kelas F Putra
  • Juara I Patebon Cup Kelas K Putra
  • Juara II Seni Regu Patebon Cup
  • Juara II Patebon Cup Kelas A Putra

Siswa Berprestasi

Nabilla Poetri Andini

   Siswa yang lahir pada tanggal 30 Mei 2000 ini berasal dari kota Pemalang. Karena tingginya rasa ingin tahu yang  dimiliki, ia akrab dengan sebutan "kepo"
Kepo merupakan salah satu siswa berprestasi di SMP Pondok Modern Selamat Kendal. Dengan berbagai macam kemampuan Nabilla, nama harum SMP PMS dapat dikenal di kalangan masyarakat. Salah satunya adalah kemampuan Pramuka yang ia miliki. Ia menjadi Pinru regu melati.

Pondok Modern Selamat Kendal

A. Sejarah
    Pondok Pesantren Modern Selamat didirikan oleh Bapak H. Slamet Soemadyo pada  tanggal 27 Maret 1992, bertepatan dengan  tanggal  22 Ramadhan 1412 H dan keberadaannya  di bawah naungan Yayasan Wakaf Selamat Rahayu.
      Sejak berdirinya sampai sekarang Pondok Pesantren Modern Selamat telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik dari sisi akademis maupun non akademis. Dari sisi akademis, hasil pembelajaran santri cenderung meningkat  dan alumnusnya banyak yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi dan telah berkiprah di masyarakat.  Dari sisi non akademis, perkembangan sarana dan prasarana dan kepercayaan masyarakat juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
     Secara geografis Pondok Pesantren Modern Selamat dapat dikatakan strategis karena terletak di  kota Kendal, (sebuah kabupaten di sebelah barat Kota Semarang) dan di jalur utama Semarang - Jakarta, sehingga mudah dan dekat diakses dengan alat transportasi darat. Adapun keberadaan Pondok Pesantren Modern Selamat  adalah di Jl. Soekarno-Hatta Desa Jambearum, Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal Jawa Tengah.
Latar belakang didirikannya Pondok Pesantren Modern Selamat oleh pertumbuhan dan perkembangan manusia yang semakin pesat  perlu adanya peningkatan mutu  pendidikan agama, dewasa dalam bersikap agar tidak terbawa  arus jenjang kehidupan yang semakin sulit, penuh persaingan yang tidak sehat akibat miskinnya kesadaran, maka dengan agama manusia akan cenderung lebih baik secara individu maupun sosial. Dalam pelaksanaannya  Pondok Pesantren Modern Selamat tidak diwarnai dengan kepentingan golongan termasuk pembiayaanya serta kehidupan yang ada dalam lingkungan pondok.
     Di Pondok Pesantren Modern Selamat terdapat lima sekolah yang telah berstandar Nasional yaitu Sekolah Menengah Pertama Sekolah Standar Nasional (SMP SSN), Sekolah Menengah Pertama Unggulan (SMP Unggulan), Sekolah Menengah Atas x-RSBI (SMA x-RSBI), Sekolah Menengah Atas Unggulan (SMA Unggulan), dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Selamat Sri (STIESS). Tujuan dilaksanakan pendidikan sesuai konstitusional adalah membentuk manusia seutuhnya berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dengan harapan menjadi manusia berkualitas  prima yang dapat mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara secara tulus ikhlas dan penuh rasa bertanggung jawab. Tujuan secara institusional adalah untuk membentuk anak didik yang berakhlakul karimah yang dapat hidup di tengah laju perkembangan  ilmu  pengetahuan dan teknologi.

B.  SUSUNAN PENGURUS PONDOK PESANTREN MODERN SELAMAT 

Pendiri : Bapak H. Slamet Soemadyo
Pembina : Bpk. A. Solekhan, S.Ag
Ketua Yayasan : Ibu Sulistyoningsih, SE
Kabid. Agama : Bpk. A. Solekhan, S.Ag
Kabid. Pendidikan : Ibu Dra. Sugiarti
Kabid. Umum : Ibu Sri Wahyuni, S.Pd
Kabid. Non Teknis : Ibu Siti Titik Mufidah, ST
Kabid. Teknis : Ibu Martiningrum, S.Ag
Kepala Sekolah SMA : Bp. Komari, S.Pd
Kepala Sekolah SMP : Bp. Nur Hadiyanto, SS
Kepala Agama : Ibu Umi Hany, S.Ag
Kepala Asrama : Bp. Abdul Aziz, S.Ag
Keuangan : Ibu. Surati
Kesehatan   : Bpk. Dwi Prsetyo, AMk
Ka. Keamanan    : Bp. Soekarno

Pahlawanku Inspirasiku Menuju Masa Depan



     Tiap tahunnya kita memperingati hari pahlawan, tepatnya tanggal 10 november. Walaupun sejarah menyebutkan hari Pahlawan merupakan peringatan Pertempuran di Surabaya, namun hari itu dinyatakan sebagai hari nasional di Indonesia karena menginspirasi perjuangan dalam rangka mendapatkan kemerdekaan Indonesia.
   Tapi Memperingati Hari Pahlawan tidak cukup hanya dengan mengheningkan cipta, yang itu pun sering tidak khidmat. Kini saatnya kita benahi semua kekurangan itu. Seharusnya tentu lebih dari itu. Di antara mereka banyak yang wafat tanpa bisa dikenali lagi atau yang kini masih bisa bertahan hidup dengan anggota tubuh yang tidak lengkap lagi.
      Kemerdekaan yang diwariskan oleh para pejuang kita ini sebaiknya sebagai generasi muda kita patut berterima kasih atas perjuangan mereka yang tanpa pamrih, tidak membedakan antar suku, ras, maupun agama. Jangan ada lagi diskriminasi kepada golongan minoritas. Mari kita memberantas kebodohan yang menyebabkan negara ini terpuruk dan terpecah-pecah. Golongan mayoritas tentunya harus bijaksana dalam bersikap, sedangkan minoritas juga jangan takut untuk menyuarakan pendapatnya. Pembangunan nasional dan kesejahteraan sosial bakal tercapai jika setiap aspek masyarakat mengesampingkan egonya dan mulai bekerja sama. Tidak ada yang lebih baik dari hidup saling tolong menolong dan saling menghargai. Semoga hal ini tercapai di Indonesia. Amiinnnn…….. 


 
     Untuk itu tidak ada salahnya saya menuliskan sebuah artikel dan opini dalam blog ini. Hari Pahlawan yang diperingati seluruh bangsa Indonesia, mengingatkan kita dan kembali menundukkan kepala sejenak untuk mengheningkan cipta seraya memohon agar arwah mereka diterima di sisi-Nya. Atas jasa-jasa dan pengorbanan para pahlawan, kita bisa menghirup alam kemerdekaan yang diidam-idamkan semua orang.
      Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Bagaimanapun, perjuangan mereka yang tak kenal lelah diiringi air mata dan darah, terbukti telah mampu mengusir kebengisan penjajah Belanda yang berkuasa selama 350 tahun dan Jepang selama 3,5 tahun. Kini, zaman telah berganti, kepahlawanan tidak diukur hanya dengan senjata atau bambu runcing, bukan lagi mengusir penjajah bangsa asing. Akan tetapi, mengusir kebodohan, kemalasan, kemiskinan, dan ketidakmampuan di segala bidang.
       Kita juga harus sepakat bahwa pahlawan akan terus lahir sesuai zamannya. Untuk saat ini, yang sangat dibutuhkan adalah orang-orang tidak korup dan tentu tidak berbuat korupsi. Kita jugalah yang akan membawa bangsa Indonesia lepas dari keterpurukan. Kita harus memiliki jiwa ksatria, berkorban, dan tanpa pamrih untuk membangun bangsa yang terhormat dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia ini.
    Jiwa kepahlawanan pendahulu kita sudah sepantasnya memberi inspirasi dalam mengisi kemerdekaan ini. Bukannya malah semakin memudar tergilas oleh zaman.
Marilah kita semua bangkit dari keterpurukan menuju kejayaan. Niscaya kita akan bisa jika kita mau bekerja sama dan mau bekerja keras demi tercapainya cita-cita. Kobarkan semangat, salam sukses, luar biasa, merdeka……… merdeka………..merdeka!!!


Pramuka Penggalang

    Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam Pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka tingkat penggalang berusia dari 11-15 tahun.

Tingkatan dalam Penggalang

    Berdasarkan pencapaian Syarat-syarat Kecakapan Umum, Pramuka Penggalang dapat digolongkan dalam beberapa tingkatan, yaitu:
  1. Penggalang Ramu
  2. Penggalang Rakit
  3. Penggalang Terap
  4. Penggalang Garuda
     Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus (TKK)
TingkatanPenggalang.jpg

Sistem Berkelompok

     Setiap anggota Pramuka Penggalang dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil yang disebut regu. Setiap regu terdiri atas 8 orang Penggalang. Regu dipimpin oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama tumbuhan, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati. Setiap empat regu dihimpun dalam sebuah Pasukan yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Regu Utama (Pratama). Pratama adalah pimpinan dari seluruh regu.

Satuan Terpisah

     Pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan Sistem Terpisah untuk satuan putra dan satuan putri. Dimana Pramuka Penggalang putra dikelompokkan dengan Pramuka Penggalang Putra lainnya dan dipisahkan dari satuan Pramuka Penggalang putri. Satuan ini dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putra juga. Demikian sebaliknya untuk satuan Penggalang Putri.

Kode Kehormatan

     Kode Kehormatan untuk Pramuka penggalang terdiri atas Janji (Satya) Penggalang yaitu Trisatya. Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega. Dan Kode Moral (Dharma) Penggalang yang disebut Dasa Dharma. Dasa Dharma untuk Penggalang berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega.

Dasa Dharma Pramuka

  1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
  3. Patriot yang sopan dan ksatria
  4. Patuh dan suka bermusyawarah
  5. Rela menolong dan tabah
  6. Rajin, trampil dan gembira
  7. Hemat cermat dan bersahaja
  8. Disiplin, berani dan setia
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
  10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Kegiatan Pramuka Penggalang

     Kegiatan dalam tingkatan penggalang antara lain:
  • Jambore: adalah pertemuan pramuka penggalang dalam bentuk perkemahan besar, dan diadakan bertingkat; Jambore Nasional (Jamnas), Jambore Daerah (Jamda), Jambore Cabang (Jamcab), Jambore Ranting (Jamran).
  • Lomba tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).
  • Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinru apabila pandang perlu.
  • Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.
     Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik tersendiri seperti peta pita dan peta lapangan. Peta pita dibuat oleh dua atau tiga orang yang biasanya meaancatat posisi atau titik dari kompas bidik, kemudian orang yang lain akan mencatat kondisi sekitar dalam sebuah meja jalan. Meja lanan sendiri berbentuk papan seukuran kertas folio yang kemudian ditempel kertas yang digulung panjang.
  • Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.
  • Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jumat Sabtu Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya. 

Bapak Pramuka Indonesia

SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX
                             Sang Bangsawan yang Demokratis

Image      Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912-Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakartadan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau kita kenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.


Biografi
      Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, Hamengkubuwono IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda,  disinilah beliau sering mendapat panggilan “SultanHenkie”.
 
     Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan contoh bangsawan yang demokratis. Pemerintahan Kesultanan Yogyakarta mengalami banyak perubahan di bawah pimpinannya. Pendidikan Barat yang dijalaninya sejak usia 4 tahun membuat HB IX menemukan banyak alternatif budaya untuk menyelenggarakan Keraton Yogyakarta di kemudian hari. Berbagai tradisi keraton yang kurang menguntungkan dihapusnya dan dengan alternatif budaya baru HB IX menghapusnya.
     Meski begitu bukan berarti ia menghilangkan substansi sendiri sejauh itu perlu dipertahankan. Bahkan wawasan budayanya yang luas mempu menemukan terobosan baru untuk memulihkan kejayaan kerajaan Yogyakarta. Bila dalam masa kejayaan Mataram pernah berhasil mengembangkan konsep politik keagungbinataraan yaitu bahwa kekuasaan raja adalah agung binathara bahu dhenda nyakrawati, berbudi bawa leksana ambeg adil para marta (besar laksana kekuasaan dewa, pemeliharaan hukum dan penguasa dunia, meluap budi luhur mulianya, dan bersikap adil terhadap sesama), maka HB IX dengan wawasan barunya menunjukkan bahwa raja bukan lagi gung binathara, melainkan demokratis. Raja berprinsip kedaulatan rakyat tetapi tetap berbudi bawa laksana.

Sejarah Gerakan Pramuka Dunia

Salam Pramuka !!!

          Hay kawan... Apa kalian tahu tentang Gerakan Pramuka ? Kebanyakan orang tahu mengenai Pramuka hanya sekedar ekstrakurikuler wajib di sekolah manapun. Tapi tidak hanya itu, Pramuka adalah organisasi nonformal yang mempunyai tujuan untuk pengembangan diri setiap orang.

A.  Pendahuluan
  Jika kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Sird Lord Robertb Stephanson John Smyth Baden Powell of Gell Well. Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja ini lah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
 
     B.  Riwayat hidup Baden Powell

          Lahir tanggal 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama Powell seorang professor geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan keperamukaan banyak sekali dan menarik diantaranya : 



  1. Karena ditinggal ayahnya sejak kecil maka mendapatkan pembinaan watak dari ibunya,
  2. Dari kakaknya mendapat latihan ketrampilan berlayar berenang berkemah olahraga dan  lain-lainnya,
  3. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas gembira lucu suka main musik bersandiwara berolahraga mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya,
  4. Pengalaman di India sebagai pembantu letnan pada rasiment 13 kavleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang dipuncak gunung serta keberhasilan melatih panca indra kepada Kimball O’hara,
  5. Terkepung bangsa Boer di  kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan,
  6. Pengalaman mengalahkan kerajaan zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
             Pengalaman ini ditulis dalam buku "Aid to Scouting" yang merupakan petunjuk bagi tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik. William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Boden Powell melatih anggotannya sesuai dengan pengalaman beliau itu kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris diajak berkemah dan berlatih di Pulau Browns Sea. Pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari tahun 1910 Boden Powell pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir letnan jendral pada tahun 1912 menikah dengan Olave Santo Cleair Soames dan dianugrahi 3 orang anak yaitu Peter, Heather, dan Betty.  Beliau juga  mendapat title lord dari raja george pada tahun 1929 baden powell meninggal tanggal 9 januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika Selatan karena penyakit kolera.
Kegiatan yang diikuti baden powell di charterhouse school :
1.       Marching band
2.       Klub menembak (rifle corps)
3.       Teacher
4.       Melukis dan menggambar
                        5.     Kipper kesebelasan charterhouse